Jumat, 19 Desember 2014

Lingkaran Semangat

Rutinitas harian yang kita jalani kadang mencapai titik jenuh dimana kita merasa bosan dan perlu tantangan baru untuk sesesuatu yang  "lebih" dari hidup yang telah kita capai saat ini. Lingkungan yang kompetitif selalu menuntut kita untuk tampil agar eksis dan tetap bisa  seirama dan bahkan selangkah lebih maju dari target yang sudah ada.

Tapi... Dari target yang muluk-muluk, cita - cita yang ketinggian (sebetulnya sih gak ada yang namanya cita - cita ketinggian hehe), serta janji manis dari mimpi yang sering kita bangun sendiri (sampe hampir diabetes karena sering dijanjiin yang manis - manis), yang ada malah drop, sakit karena lupa makan. Hadeeuuuhh...

Terkadang sering terpikirkan (ini mungkin salah, kata "terkadang" bersanding dengan "sering", yang ada malah berlawanan, tapi gak apalah, disini bebas... tapi sopan) untuk apa hidup ini. Apakah memang hidup ini cuma untuk mengejar sesuatu yang tampak oleh mata berupa materi? Atau status sosial berupa gengsi? Atau mungkin perasaan senang dan bahagia yang definisinya sering kali berbeda diantara setiap manusia...???

Arti Hidup Sesungguhnya

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat : 56)

Ya, 4WI menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepadanya. enggak lebih dari itu. Dan segala sesuatu yang kita lakukan, selagi diniatkan ikhlas untuk 4WI dan dengan jalan yang baik (mencontoh Rosululloh) maka akan bernilai ibadah. Namun sering kali kita terlupa, dan pesona dunia seringkali berhasil menggoda kita.

Nah disinilah kita perlu orang-orang yang mau mengingatkan, orang-orang yang dengan melihatnya akan mengingatkan kita kepada 4WI. Orang-orang yang secara sadar dan berkelanjutan memahami bahwa sifat manusia yang pelupa akan mudah sekali tergelincir dan lupa kepada kehidupan selanjutnya, kehidupan yang kekal dan abadi, ketika semua jiwa diminta pertanggung jawaban atas apa yang telah diperbuat.

Hati manusia senantiasa berbolak-balik, iman itu kadang naik kadang turun, maka perlu ada semacam suplemen untuk me re-charge ulang jiwa dan keimanan kita. Dan itu ada disebuah lingkaran, yang saya lebih suka menyebutnya dengan "lingkaran semangat."

Lingkaran Semangat Itu

"Lingkaran semangat" itu adalah dimana dibacakan ayat-ayat Tuhan, diceritakan kisah-kisah teladan, diajarkan cara menjalankan aturan kehidupan, diperiksa capaian ibadah harian. Dan lebih dari itu, ada rasa kebersamaan, ada rasa rindu yang mendalam terhadap Tuhan. Atas segala kelalaian yang selama ini dilakukan, atas segala kesalahan yang selalu saja terulang, maka luluh dan leburlah semua dalam satu ikatan perjuangan untuk memperbaiki diri, meski disadari ini adalah perjalanan yang jauh, lama, dan teramat sulit.

Lingkaran itu bisa berupa majelis ta'lim yang kita hadiri, halaqoh pekanan yang biasa kita jalani, atau pengajian rutin yang sering kita agendakan.

Sesibuk apapun, seletih apapun, sempatkanlah untuk bersama didalam lingkaran yang penuh rahmat dan berkah ini. Sebagaimana dalam sebuah hadits :


Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda,”Dan tidaklah sekelompok orang berkumpul di dalam satu rumah di antara rumah-rumah Allah; mereka membaca Kitab Allah dan saling belajar diantara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan (para malaikat) di hadapanNya.” [HR Muslim, no. 2699; Abu Dawud, no. 3643; Tirmidzi, no. 2646; Ibnu Majah, no. 225; dan lainnya].


Kongkow-kongkow gak harus selalu sesuatu yang sifatnya cuma senang dan santai aja, tapi juga bernilai pahala dan ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat kita.

So, buruan gabuuung...




“Sebaik-baik perkataan adalah AlQuran, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW…”

Senin, 08 Desember 2014

Selamat Bekerja

"Dibalik kesibukan... Ada sesuatu yang ingin dilupakan..."

Eaaaaaa.... : )

Kata-kata diatas saya peroleh dari sebuah akun di instagram. Bener juga sih, terkadang kita sering menyibukkan diri dalam bekerja, yang salah satu tujuannnya untuk melupakan persoalan atau permasalahan yang sedang dialami, atau mungkin sekedar menjalankan rutinitas harian dan atas perintah atasan. Memang gak salah sih sepenuhnya dengan hal tersebut, namun sebenanrnya kita bisa mencari motivasi atau dorongan untuk bekerja yang lebih baik dari hal-hal tersebut.


Bekerja adalah sebuah usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Ya, dengan upah atau gaji yang didapatkan, maka kita setidaknya bisa tetap makan, biayain keluarga, sedekah, nraktir temen,  hingga mempertahankan gaya hidup yang selama ini udah kita jalani sehari-hari. Dengan bekerja juga membuat kita punya kegiatan, sehingga gak mudah dilanda jenuh dan kebosanan karena terlalu "santai kayak di pantai", atau menjalani hidup yang terlalu "slow kayak di pulau" hehehe...





Bukan Kerja Biasa

Namun ada sesuatu yang lebih besar dari itu. Bekerja adalah sebuah rangkaian dari ibadah-ibadah panjang kita. Sebuah bentuk kesyukuran atas nikmat potensi yang telah diberi oleh-Nya. Sebuah agenda besar untuk memberikan kemanfaatan dan kebaikan bagi perusahaan dan orang-orang disekitar kita, sebuah tanggung jawab sosial atas dampak eksistensi kita di lingkup lokal atau bahkan global... Hadeeuuhh ngomong apa sich...???

BTW, check this out.

“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al Jumu’ah : 10)

"Dari Anas, Rasulullah saw bersabda, “tidaklah seorang mukmin menanam tanaman, atau menabur benih, lalu burung atau manusia atau hewan pun makan darinya kecuali pasti bernilai sedekah baginya." (HR Bukhari)

"Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari, maka pada malam hari itu ia diampuni oleh Allah." (HR. Ahmad)

Tetaplah Bekerja

Pada intinya, bekerja adalah sebuah peluang untuk menambah amal kebaikan kita, sebuah tanggung jawab untuk kita nikmati sebagai upaya menggapai ridho-Nya, memberi yang terbaik dengan jalan yang baik, sambil tetap menciptakan suasana yang ceria dan menyenangkan ditempat kita bekerja.

Dan akhirnya, semoga segala apa yang kita usahakan diterima oleh 4WI dan membawa kebaikan bagi orang-orang terkasih disekitar kita. Semoga sukses dan selamat bekerja yah...





“Sebaik-baik perkataan adalah AlQuran, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW…”

Rabu, 22 Oktober 2014

Lambang Telkom Property


Malam ini, pulang sedikit agak malam, sedikit memanfaatkan waktu dengan menambah logo Telkom Property terbaru di "signatures and identities" pada email saya.

Dan inilah logonya, tadaaa...


Ini yang satunya...



Singkat saja, selamat malam...




“Sebaik-baik perkataan adalah AlQuran, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW…”