Rabu, 22 Juli 2015

Nikah Yuk

Day one kembali masuk kerja setelah sempat mudik lebaran pada pekan kemarin. Hmmm... Seperti biasa, momen-momen indah lebaran selalu saja terusik dengan pertanyaan dua kata singkat, padat dan sedikit berat, terutama bagi para jomblowan jomblowati yang punya banyak sponsor karib kerabat yang over perhatian. And the question is... KAPAN NIKAH????

Hwaaa...! Tenang guys. Jangan sampai pertanyaan tadi membuat kita mengurung diri didalam kamar dan jadi gak mau salaman untuk bermaafan dihari yang fitri. Selain ketupat, nastar, dan salaman, pertanyaan "kapan nikah" adalah salah satu tradisi yang memang menempati peringkat cukup tinggi saat hari raya Idul Fitri berlangsung. Momen pertemuan keluarga yang kadang berlangsung hanya setahun sekali sering dimanfaatkan para om, tante, kakek nenek, teman dan handai taulan untuk menyemangati anggota keluarga yang dirasa sudah cukup umur untuk segera menjemput jodoh dan menggenapkan setengah agamanya. Namun lain halnya bila bertemu dengan teman sebaya atau satu tongkrongan yang sangat akrab. Antara menyemangati dan mem-bully menjadi berbeda sangat tipis, dan biasanya pihak korban akan senyum-senyum saja bingung mau ngebales apa... : P


Okay, kembali ke masalah jodoh. Untuk para jomblo dilarang ke-GeeRan bakal gak dapat jodoh, karena sesungguhnya Allah SWT telah menjamin bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan.


"Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar Rum: 21)

Jadi sebetulnya jodoh kita sudah ditetapkan lho. Tinggal sekarang adalah cara untuk menjemputnya.



Tahapan Pernikahan

Banyak dari kita mengenal istilah pacaran untuk lebih mengenal pasangan, namun ternyata cara tersebut sangat tidak disarankan dan cenderung menjurus ke hal yang berujung maksiat. Definisi pacaran itu sendiri pun sekarang sudah tidak jelas. Seiring derasnya arus informasi dan percampuran peradaban terutama dari barat yang cenderung permisif, membuat pemikiran dan cara pandang pemuda zaman sekarang berbeda jauh dengan zaman sebelumnya, maka hal-hal yang sulit dibayangkan pun bisa terjadi akibat dampak dari berpacaran. Dan pihak yang paling dirugikan dari ini adalah perempuan.


Nah guys... Sebetulnya cara untuk menjemput jodoh sudah diatur dalam syariat agama kok. Sederhana aja, yakinkan dia jodohmu, datangi orang tua / walinya, dan nyatakanlah dengan sikap ksatria. Namun begitu secara garis besar setidaknya ada tiga tahapan dalam menjemput jodoh, yaitu :

1. Ta'aruf (perkenalan) & Nazhor (melihat kondisi fisik)

Disini calon yang hendak menikah dipertemukan untuk saling mengenal lebih dalam mengenai kepribadian serta visi dan misi kedepan dalam berumah tangga hingga hal mendetail terkait kecocokan hati. Memandang calon pasangan juga boleh lho untuk memantapkan hati, asalkan dalam batas yang telah ditetapkan. Dengan didampingi anggota keluarga ataupun mahrom (ustadz, murobbi, ataupun teman), kedua calon diperkenankan untuk saling bertanya jawab dan berkomunikasi terkait persiapan ketahap selanjutnya yaitu khitbah atau melamar. Dengan dibatasi oleh aturan syariat, kedua calon bisa memutuskan lanjut atau tidak untuk proses selanjutnya.

2. Khitbah (lamaran)

Menurut istilah, makna khitbah atau lamaran adalah sebuah permintaan atau pernyataan dari laki-laki kepada pihak perempuan untuk menikahinya, baik dilakukan oleh laki-laki secara langsung maupun dengan perantara pihak lain yang dipercayai sesuai dengan ketentuan agama. Khitbah ini bisa juga di inisiatif oleh pihak perempuan lho. Intinya mengajak untuk berumah tangga. Khitbah atau lamaran biasanya dilakukan setelah kedua belah pihak calon yang akan dijodohkan telah cocok dan sepakat setelah sebelumnya ta'aruf, untuk menuju jenjang selanjutnya yaitu menikah. Disini biasanya komunikasi yang terjalin sudah sampai tingkat antar keluarga.  

3. Menikah & walimah (pesta pernikahan)
Menikah adalah... kayaknya udah pada tahu semua ya. Intinya saat menikah itu ada akad nikah yang merupakan Mitsaqon Ghaliza, atau perjanjian yang berat. Dalam Al Quran, kata Mitsaqon Ghaliza hanya disebutkan tiga kali, yaitu :
1. Ketika Allah SWT membuat perjanjian dengan para Nabi dan Rasul Ulul Azmi [QS. Al-Ahzab: 7]
2. Ketika Allah SWT mengangkat Bukit Tsur di atas kepala Bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia di hadapan Allah [QS. An-Nisa: 154]
3. Dan ketika Allah SWT menyatakan hubungan pernikahan [QS. An-Nisa: 21]

So, agung banget ya pernikahan itu. Jadi kudu sungguh-sungguh sob...!

Nah kalo udah akad nikah baru deh tuh menggelar walimah ato pesta pernikahan sebagai syiar bahwa telah bersatunya antara Fulan dengan Fulanah... Hmmm so sweet. Makanya buruan nikah!!! (nunjuk hidung sendiri... : P)







Contoh Biodata

Dan tambahan spesial, pada saat ta'aruf biasanya calon yang akan dijodohkan sebelumnya telah menyerahkan biodata pribadi seperti Curriculum Vitae terkait dengan identitas diri, karakter, latar belakang keluarga, visi misi pernikahan, calon yang diharapkan dan lain sebagainya yang diperlukan untuk menjelaskan kepribadian dirinya. Nah untuk hal ini ada contoh yang menarik terkait contoh biodata (dalam hal ini visi misi, tujuan pernikahan, dan calon yang diharapkan) yang pernah saya temukan, meskipun pada prakteknya variasi format dan bentuknya bisa sangat jauh berbeda-beda. Yuk kita cek... : )


VISI DAN MISI PERNIKAHAN

Ø Visi  : Membentuk keluarga yang mencintai dan dicintai Alloh SWT

Ø Misi :
·         Membangun komunikasi yang baik antara suami dan isteri dengan kasih sayang, saling terbuka, menghargai, dan membangun
·         Saling mendukung dalam hal meningkatkan kapasitas masing – masing diri dalam hal kebaikan dunia dan akhirat 
·         Menumbuhkan sikap saling percaya, pengertian, dan mampu menjaga diri untuk kebaikan suami ataupun isteri
·         Suami dan isteri dapat memenuhi hak dan kewajibannya dengan baik sesuai dengan syariat islam
·        Menerapkan komitmen “surga dan ikhlas”. Bahwa suami dan isteri sepakat untuk memastikan agar setiap sesuatunya dapat semakin mendekatkan diri kepada “surga”nya Alloh, dan menerima bahwa setiap kenyataan yang ada merupakan yang terbaik dari Alloh untuk dapat diterima dengan “ikhlas” demi menuju kehidupan yang lebih baik

TUJUAN PERNIKAHAN
Ø  Meraih ridho Alloh SWT dan menjalankan sunnah Rosul-Nya
Ø  Menundukkan pandangan, menjaga kemaluan, hati / lintasan pikiran agar lebih sabar, bersyukur, dan khusyu dalam beribadah kepada-Nya
Ø  Menyempurnakan agama dan menjalin silaturohim
Ø  Menghasilkan keturunan yang sholih, unggul, senantiasa mendoakan orang tuanya dan untuk melanjutkan perjuangan dakwah islam

KRITERIA ISTERI YANG DIHARAPKAN
Ø  Sholihah, memiliki pemahaman agama islam yang baik dan berusaha untuk menjadi lebih baik
Ø  Rapih, bersih, pandai menjaga diri dan menyejukkan pandangan bagi suami
Ø  Sayang, penurut / taat pada suami
Ø  Berwawasan luas, berpandangan terbuka, optimis, namun tetap sabar dan bijaksana
Ø  Berpendidikan ** / **

BTW, Mungkin itu dulu yang bisa kita ulas dikesempatan kali ini. Selamat berjuang, semoga kita disampaikan pada apa yang telah dituliskan-Nya : )



“Sebaik-baik perkataan adalah AlQuran, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad SAW…”